3 Tips Mudah Membuat Portofolio Pekerja Kreatif

turned off MacBook Pro beside white ceramic mug filled with coffee
Sumber: Lauren Mancke/Unsplash

Buat kamu yang berhasil menemukan artikel ini, selamat kamu sudah satu langkah lebih maju buat menambah pundi-pundi penghasilan. Kamu yang sedang mulai mencari kerja pasti menemukan banyak sekali profesi yang mengharuskan pelamar kerja buat mencantumkan portofolio. Apalagi kalau kamu mau terjun ke dunia kreatif semacam graphic designer, copywriter, content writer, photographer, dan masih banyak lagi.

Membuat portofolio yang menarik juga butuh teknik khusus agar mampu menunjukkan keahlian kita dengan baik. Nah terus gimana sih caranya?

1. Paham Apa Arti Portfolio

Domenico Lola/Unsplash

Hal yang paling penting, terutama buat kamu yang baru mau mulai, yaitu paham dulu apa itu portofolio dan portofolio macam apa yang mau kamu buat. Buat kamu yang udah paham boleh langsung lanjut ke poin nomor 2 ya.

Menurut Clarke University, portofolio merupakan kumpulan material yang memberikan gambaran tentang kepercayaan, kemampuan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang kamu miliki. 

Jadi secara singkat portofolio digunakan untuk menunjukkan jati dirimu dan kecocokan kamu dengan pekerjaan yang kamu tuju. Portofolio sendiri bentuknya beragam dari satu bidang ke bidang lainnya. Halaman portofolio seorang photographer tentunya berbeda dengan seorang content writer.

Sekarang setelah kamu paham apa itu portofolio, coba kamu cari di internet contoh portofolio yang cocok sama pekerjaan yang ingin kamu tekuni.

2. Rancang Portfoliomu Sebaik Mungkin

person holding ballpoint pen writing on notebook
Sumber: Thought Catalog/Unsplash

Portofolio yang kamu buat akan sangat menggambarkan kemampuanmu. Oleh karena itu kamu gak bisa sembarangan memasukkan hasil kerjaan yang pernah kamu selesaikan.

Orang-orang memiliki perhatian yang terbatas, jadi kamu perlu menunjukkan sampel yang paling baik menunjukkan pengalaman dan kemampuan yang kamu miliki. Kualitas jauh lebih penting dibanding kuantitas.

Kita bisa mulai dari memilah beberapa pekerjaan terbaik yang pernah kamu lakukan. Bisa juga dengan cara mengambil beberapa contoh yang menunjukkan berbagai jenis jasa yang kamu tawarkan.

Kamu juga harus tau apa tujuan yang kamu inginkan dari portofolio ini. Apakah buat cari klien baru? Berarti fokus ke project yang sesuai sama profil calon klien yang kamu tuju. Atau kamu bikin portofolio buat penunjang resume? Berarti kamu perlu masukin kerjaan yang sesuai sama skill yang kamu tulis di resume.

Tapi gimana kalo aku belum punya pengalaman?

Tenang dulu dan jangan langsung pesimis.

Kalau kamu belum punya pengalaman di bidang yang kamu mau, entah karena masih fresh graduate atau malah masih kuliah, atau karena ingin mencoba hal baru aja, kamu masih bisa kok membuat portofolio yang menarik.

Caranya ya dengan mulai bikin contoh project di bidang yang kamu mau. Kamu bisa mulai dengan kerja sama bareng temen yang juga baru rintis usaha. Kamu bisa coba tawarin skill yang kamu punya, itung-itung bantu temen sekalian mengasah keterampilan. Asik kan?

Atau kamu bisa juga bikin project fiktif yang sesuai sama profil calon klien. Misalnya kamu mau melamar jadi copywriter buat perusahaan yang produknya berupa susu jahe. Coba kamu buat contoh iklan seputar produk teh atau kopi. Bisa berupa caption instagram, caption facebook ads, atau apapun tergantung kebutuhan. Kenapa contohnya teh atau kopi? Dengan cara itu kamu bisa menunjukkan kamu punya pengalaman dan skill yang sesuai tanpa kamu perlu khawatir idemu diambil secara cuma-cuma.

Minimnya pengalaman bukan halangan. Yang penting kamu punya niat dan mau terus belajar buat mengasah kemampuanmu.

3. Sajikan dengan Singkat dan Menarik

turned on Acer laptop on table near cup
Sumber: Anete Lusina/Unsplash

Kamu sekarang udah paham apa itu portofolio, kamu juga udah merancang dengan baik rencana portofolio yang ingin kamu buat. Sekarang waktunya buat kamu mulai membuat portofolio yang menarik.

Seperti tips nomor 2 di atas, kamu gak perlu masukin semua hasil kerjaanmu. Cukup ambil beberapa yang paling sesuai. Usahakan juga buat rutin update portofoliomu buat menunjukkan kamu selalu ada perkembangan. Maksimal project yang dapat kamu cantumkan adalah 3 tahun ke belakang.

Supaya portofoliomu terlihat lebih profesional, kamu bisa mencantumkan catatan terkait kerjaanmu, siapa kliennya, dan bagaimana project tersebut berjalan.

Sekarang ada banyak sekali cara buat kamu menyajikan portofoliomu. Cobalah memanfaatkan media sosial untuk bikin akun khusus buat portofoliomu. Atau kamu juga bisa memanfaatkan website-website yang tersedia agar portofolio yang kamu buat makin menarik.

Atur portofolio sedemikian rupa agar menarik calon klien. Kelompokkan contoh project yang pernah kamu kerjakan sesuai dengan jenisnya. Selain memudahkan pembaca, mengelompokkan portofolio juga berguna untuk menunjukkan seberapa luas jangkauan kemampuan yang kamu punya. 

Jika kamu adalah seorang content creator yang mampu membuat konten di youtube, tiktok, hingga instagram, kamu akan butuh untuk mengatur portofoliomu dengan baik agar calon klien bisa dengan jelas melihat kemampuanmu yang luar biasa itu.

Coba amati berbagai contoh portofolio yang tersebar di internet. Tiru yang menurutmu cocok dan berikan modifikasi sesuai dengan jati dirimu.

Tips Tambahan

Jangan lupa bahwa salah satu tujuan utama membuat portofolio adalah untuk meyakinkan orang bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk pekerjaan yang kamu inginkan. Berikan sentuhan pribadi yang membuatmu menonjol dibanding yang lain.

Bila kamu menggunakan website, buat halaman khusus tentang dirimu. Jelaskan secara singkat siapa kamu, baik secara profesional maupun personal. Sertakan foto dan jelaskan “style” kamu dalam mengerjakan sesuatu. Kalau kamu menggunakan media sosial untuk membuat portofolio, kamu bisa menuliskan keterangan tadi di kolom bio.

Ingat bahwa meskipun pengalamanmu menjadi hal penting yang dipikirkan orang ketika ingin bekerja sama denganmu, tapi yang ingin mereka pekerjakan bukan hasil karyamu. Tapi orang yang menghasilkan karya tersebut, yaitu kamu.

Mudah, bukan? Ayo buruan buat portofoliomu dan pikat calon klien sebanyak mungkin.