Digital Marketing, Pekerjaan Apa Sih?

MacBook Pro near headphones
Sumber: Campaign Creators/Unsplash

Marketing selalu membahas tentang terhubung dengan audiens di waktu dan tempat yang tepat. Saat ini, berarti kamu harus mulai melihat peluangnya di tempat orang-orang biasa menghabiskan waktu: internet.

Apa itu Digital Marketing?

MacBook Pro on table beside white iMac and Magic Mouse
Sumber: Domenico Lola/Unsplash

Digital marketing mencakup semua upaya marketing yang menggunakan perangkat elektronik atau internet. Para pebisnis memanfaatkan berbagai kanal digital seperti search engine, media sosial, email, dan website lainnya untuk berhubungan dengan pelanggan saat ini bahkan calon pelanggan juga.

Digital marketing membantu kamu menjangkau audiens yang lebih besar daripada yang biasa dilakukan melalui metode tradisional, dan menargetkan prospek yang kemungkinan besar akan membeli produk atau layanan kamu. Selain itu, digital marketing juga sering kali lebih hemat biaya daripada iklan tradisional, dan memungkinkan kamu untuk melihat prospek iklan dan dapat diatur sesuai kebutuhan kamu.

Siapa yang Menjalankan Digital Marketing?

Orang yang menjalankan digital marketing disebut sebagai Digital Marketer.

Digital marketer bertanggung jawab untuk mendorong awareness terhadap suatu produk melalui semua kanal digital, baik gratis maupun berbayar, yang tersedia untuk perusahaan. Kanal ini termasuk media sosial, website perusahaan, peringkat search engine, email, display advertising, dan blog perusahaan.

Digital marketer biasanya berfokus pada indikator pekerjaan, atau biasa disebut dengan Key Performance Indicator (KPI). Ini diatur berbeda untuk setiap kanal sehingga digital marketer dapat mengukur kinerja perusahaan dengan benar di tiap kanal.

Seorang digital marketer yang bertanggung jawab atas SEO, misalnya, mengukur traffic organik website mereka, yaitu traffic yang berasal dari pengunjung website melalui pencarian Google.

Digital marketing dilakukan di banyak strategi marketing perusahaan. Di perusahaan yang masih berkembang, seorang generalis mungkin memiliki banyak taktik digital marketing yang dilakukan secara bersamaan. Di perusahaan besar, taktik ini memiliki banyak spesialis yang terfokus pada satu atau dua kanal marketing.

Apakah digital marketing dapat bekerja di industri mana pun?

Sumber: Adem AY/Unsplash

Digital marketing dapat bekerja untuk bisnis apa pun di industri apa pun. Terlepas dari apa yang dijual oleh perusahaan kamu, digital marketing masih melibatkan untuk membangun persona pembeli untuk mengidentifikasi kebutuhan audiens kamu, juga membuat konten online yang sesuai. Namun, bukan berarti semua bisnis harus menerapkan strategi digital marketing dengan cara yang sama.

B2B Digital Marketing

Jika perusahaan kamu adalah Business to Business (B2B), upaya digital marketing kamu kemungkinan akan berpusat di sekitar pemilik usaha, dengan tujuan akhirnya adalah agar ada yang berkomunikasi dengan bagian marketing. Oleh karena itu, peran strategi marketing kamu adalah untuk menarik dan mengonversi prospek berkualitas tinggi untuk marketing kamu melalui website kamu dan kanal pendukung lainnya.

Di luar website kamu, kamu mungkin akan memilih untuk memfokuskan strat4egi kamu pada kanal yang berfokus pada bisnis, seperti LinkedIn, yang bergantung oleh demografi pengguna.

B2C Digital Marketing

Jika perusahaan kamu adalah Business to Consumer (B2C), berdasarkan harga produk kamu, kemungkinan tujuan dari strategi digital marketing kamu adalah untuk menarik orang ke website kamu dan membuat mereka menjadi konsumen tanpa perlu berkomunikasi dengan penjual.

Dikarenakan alasan itu, kamu mungkin cenderung tidak berfokus pada leads dalam arti tradisional, dan lebih cenderung berfokus untuk membangun alur konsumen, dari saat seseorang membuat website kamu, hingga saat mereka melakukan pembelian. Ini berarti konten produk kamu lebih kencang dibandingkan B2B, dan kamu mungkin perlu Call To Action (CTA) yang lebih kuat.

Untuk perusahaan B2C, kanal seperti Instagram dan Pinterest seringkali bisa lebih sesuai daripada kanal yang berfokus pada bisnis seperti LinkedIn.

Tipe konten apa saja yang perlu dibuat?

Jenis konten yang kamu buat bergantung pada kebutuhan audiens kamu pada berbagai tahap dalam alur konsumen. Kamu harus mulai dengan membuat persona pembeli untuk mengidentifikasi apa tujuan dan tantangan audiens kamu dalam kaitannya dengan bisnis kamu. Pada tingkat awal, konten online kamu harus bertujuan untuk membantu mereka mencapai tujuan ini, dan mengatasi tantangan mereka.

Kemudian, kamu harus memikirkan kapan konsumen dapat mengonsumsi konten ini sehubungan dengan tahap yang sedang dilalui oleh konsumen. Hal ini disebut dengan pemetaan konten.

Dengan pemetaan konten, tujuannya adalah untuk menargetkan konten sesuai dengan:

  • Ciri-ciri orang yang akan mengonsumsinya (persona pembeli)
  • Seberapa dekat orang tersebut dengan melakukan transaksi (alur pembelian konsumer)

Tugas apa saja yang harus dilakukan oleh Digital Marketer?

Pemasaran Digital, Seo, Google, Marketing, Sem, Serp
Sumber: PhotoMIX-Company/Pixabay

Digital marketer, orang yang melakukan digital marketing, memiliki tugas sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi target

Saat pertama kali memulai digital marketing, penting bagi kamu untuk memulai dengan indentifikasi dan menentukan tujuan, karena kamu akan menyusun strategi secara berbeda tergantung pada tujuan.

Atau, mungkin kamu ingin meningkatkan penjualan pada produk tertentu. Jika itu masalahnya, digital marketer fokus pada SEO dan mengoptimalkan konten untuk mendapatkan konsumen potensial di website.

Apapun masalahnya, paling mudah untuk membentuk strategi digital marketing setelah kamu menentukan target kamu.

2. Mengidentifikasi target audiens

Target audiens kamu tergantung pada kanal atau target yang kamu miliki untuk produk atau campaign tertentu.

Misalnya, kamu mungkin melihat bahwa sebagian besar audiens Instagram kamu lebih muda dan lebih suka meme lucu dan video singkat, tetapi audiens LinkedIn kamu cenderung orang-orang profesional yang lebih tua yang mencari saran yang lebih detail. Kamu akan ingin memvariasikan konten kamu untuk menarik target audiens yang berbeda ini.

3. Buat konten yang menarik

Setelah kamu mengetahui audiens kamu, saatnya untuk mulai membuat konten untuk berbagai kanal yang akan kamu gunakan. Konten ini dapat berupa posting media sosial, posting blog, iklan, konten bersponsor, buletin email marketing, dan banyak lagi.

Tentu, konten apa pun yang kamu buat harus menarik bagi audiens kamu karena inti dari marketing adalah untuk meningkatkan awareness merk dan meningkatkan lead.

Nah, itu dia serba-serbi tentang profesi digital marketing. Kalo kamu masih ada pertanyaan atau masih kebingungan tentang profesi ini, yuk ikutan Mini Bootcamp by Skillana! Di sini, kamu akan mempelajari semua hal tentang Digital Marketing. Gak perlu kuatir, free kok! Yuk daftar di sini!